Berawal dari Ekspedisi METALA (Mahasiswa ekonomi pecinta alam) FE .Muhammadiyah Surakarta tahun 2003 dengan tujuan mendata gua-gua yang berada di desa Sumber Agung. Salah satu hasil Ekpedisi tersebut adalah ditemukannya sumber air sungai bawah tanah di Luweng Songo. Hasil dari Ekspedisi tersebut di sosialisasikan pada masyarakat dan Pemkab Wonogiri pada tahun 2004, melalui seminar dengan tema “Pengelolaan Sumber Daya Air Kawasan Karst” yang dilaksanakan di UMS. Akan tetapi tidak ada respon dari Pemkab Wonogiri.
Pada tahun yang sama tim kembali mengadakan beberapa Penelitian yaitu pemetaan lorong gua, pengukuran debit air, dan pengujian kualitas air. Hasil dari penelitian tersebut adalah pembuatan peta lorong gua yang sudah diperbarui, hasil uji kualitas air yang telah memenuhi syarat parameter terbatas untuk air bersih (permenkes No.416/Menkes/Per/IX/1990), dan untuk pemeriksaaan bakteriologis air tersebut tidak memenuhi batas syarat kelas kualitas : C, MPN :101-1000 (dalam arti layak diminum asalkan direbus terlebih dahulu), sedangkan pengukuran debit air diperoleh hasil sebesar 19 liter/detik pada saat kemarau. Hasil penelitian tersebut dilaporkan dan dikoordinasikan ke Pemerintah Desa Sumber Agung.
Bulan Agustus sampai Desember 2009 Proyek Pengangkatan Air itu dikerjakan dengan melibatkan berbagai pihak, antara lain DPU Provinsi Jawa Tengah, METALA FE UMS, Pemerintah Desa Sumber Agung, Kecamatan Pracimantoro, serta Masyarakat Sumber Agung. Proyek tersebut menghabiskan dana kurang lebih Rp.280 juta. Dalam pengerjaan proyek, METALA ikut berperan serta dalam pendampingan dan juga memberikan bantuan berupa pembuatan Reservoar serta pembuatan jaringan sekunder di dusun Ngaluran, Sumber Agung.
Penulis : Tim METALA FE UMS